Akpol Kirimkan 57 Ton Beras ke Aceh Tamiang. Alumni Akademi Kepolisian angkatan 1990 kembali menunjukkan solidaritas dengan mengirimkan bantuan besar-besaran untuk korban banjir bandang di Aceh Tamiang. Hingga gelombang ketiga baru-baru ini, total 57 ton beras telah disalurkan, disertai ribuan dus mi instan, susu kental manis, minyak goreng, air mineral, serta perlengkapan bayi. Bantuan ini datang di saat tepat, ketika ribuan warga masih mengungsi dan membutuhkan pasokan makanan pokok. Inisiatif ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga menjadi contoh gotong royong dari keluarga besar kepolisian. BERITA BOLA
Latar Belakang Bencana: Akpol Kirimkan 57 Ton Beras ke Aceh Tamiang
Banjir bandang yang melanda Aceh Tamiang sejak akhir November lalu menyebabkan kerusakan luas, dengan hampir seluruh wilayah terendam air dan lumpur. Ribuan rumah rusak, jalan terputus, serta aktivitas ekonomi lumpuh total. Banyak keluarga kehilangan stok makanan dan barang berharga, sehingga kebutuhan dasar seperti beras menjadi prioritas utama. Kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia paling terdampak, membuat bantuan logistik seperti ini sangat krusial untuk kelangsungan hidup mereka di posko pengungsian.
Proses Pengiriman Bantuan: Akpol Kirimkan 57 Ton Beras ke Aceh Tamiang
Pengiriman dilakukan bertahap untuk memastikan kelancaran. Gelombang pertama sekitar 32 ton beras dikirim melalui kapal laut, diikuti gelombang kedua via truk darat. Gelombang ketiga menambahkan 25 ton beras lagi, lengkap dengan mi instan dan susu. Personel kepolisian mengawal distribusi agar sampai tepat sasaran, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Penyerahan simbolis dilakukan langsung kepada bupati setempat, yang memastikan bantuan dibagikan secara transparan ke warga terdampak, termasuk di wilayah terisolir.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Bantuan ini langsung dirasakan manfaatnya oleh ribuan keluarga. Beras sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dalam waktu cukup lama, sementara barang pendukung seperti susu bayi dan popok membantu ibu-ibu dengan anak kecil. Pemerintah daerah mengapresiasi kontribusi ini, karena mempercepat pemulihan pascabencana. Solidaritas dari alumni kepolisian juga membangkitkan semangat warga, menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah.
Kesimpulan
Pengiriman 57 ton beras dari alumni Akademi Kepolisian angkatan 1990 ke Aceh Tamiang menjadi bukti nyata kepedulian institusi kepolisian terhadap masyarakat. Di tengah bencana yang berat, aksi seperti ini tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak, tapi juga memperkuat rasa persatuan. Diharapkan bantuan serupa terus mengalir dari berbagai pihak, sehingga proses pemulihan di Aceh Tamiang berjalan lebih cepat dan warga bisa kembali menjalani kehidupan normal dengan tenang.




